Everyone is Connected

20130425

5 Gejala Android "Malware"

Youfacom.com Program malware semakin merajalela di platform Android. Jumlah perangkat Android yang terinfeksi malware pada 2012 lalu, misalnya, 300 persen lebih banyak dibanding 2011.

Begitu terpasang, malware beroperasi secara senyap-senyap, mencuri data pengguna, atau memakai kuota internet tanpa izin.

Program jahat ini menggunakan berbagai cara untuk menghindar dari deteksi pengguna perangkat Android, termasuk dengan mendompleng program lain.

Biarpun demikian, kehadirannya masih dapat diketahui dengan mengamati gejala-gejala tertentu. Apa saja? Berikut ini lima di antaranya, seperti yang dilaporkan oleh Read Write Web:

1. Daya tahan baterai menurun. Pengguna Android yang memakai perangkatnya secara normal dan tidak banyak melakukan aktiviti yang menguras baterai pasti mengetahui kisaran daya tahan baterai ponselnya.

Kalau daya tahan baterai menurun tanpa sebab yang jelas, ada kemungkinan malware menjadi dalangnya. Contohnya seperti adware, jenis malware yang terus menerus mengirim iklan kepada pengguna sehingga mempengaruhi baterai perangkat.

2. Dropped call dan gangguan panggilan. Malware boleh menguping pembicaraan yang dilakukan dengan perangkat Android. Ketika hal ini terjadi, boleh muncul efek samping berupa gangguan panggilan atau dropped call.

Kalau pengguna yakin dua masalah ini bukan diakibatkan oleh gangguan sinyal, boleh jadi memang ada malware yang berupaya menyadap pembicaraan atau melakukan aktiviti mencurigakan lainnya.

3. Bil telepon yang melambung. Inilah yang diakibatkan oleh malware pencuri pulsa dengan berbagai macam tekniknya, seperti mengirim SMS ke nomor dengan tarif premium.

Untuk menghindari kecurigaan, beberapa malware tipe ini hanya mengirim SMS sekali sebulan. Ada juga yang secara otomatic menghapus diri sendiri begitu selesai menguras tagihan pengguna dengan cepat.

Karena itu, ada baiknya mengecek bil telepon untuk melihat apabila ada pengeluaran yang mencurigakan. Siapa tahu ada malware di belakangnya.

4. Konsumsi data naik tiba-tiba. Yang satu ini juga boleh terjadi akibat malware, serupa dengan keanehan bil telepon di atas. Perubahan pola upload atau download boleh jadi merupakan pertanda bahwa seseorang atau sesuatu sedang memanfaatkan connection internet pada perangkat Android.


Memasang aplikasi pengukur kuota data boleh menunjukkan apabila sebuah perangkat telah disusupi malware, sekaligus mencegah kelebihan konsumsi data lewat penggunaan sehari-hari.

5. Performa yang menurun. Tergantung pada spesifikasi hardware perangkat yang bersangkutan, malware boleh membuat kinerja turun drastic. Pengguna PC yang pernah mengalami infeksi virus kelas berat tentu familier dengan gejala yang satu ini. Cara memeriksanya boleh dengan melihat konsumsi RAM atauload prosesor yang tidak wajar.

Tetaplah berjaga-jaga
Secara berurutan, sistem operasi Android yang paling rentan malware adalah versi 2.3 (Gingerbread), 4.0 (Ice Cream Sandwich), dan 4.1 (Jelly Bean). Menurut data dari Android Developer Dashboard, 88 persen perangkat Android yang beredar menggunakan tiga versi sistem operasi ini.

Apabila perangkat Android telanjur dijangkiti malware, ada beberapa tindakan yang boleh dilakukan. Pertama adalah menghapus aplikasi yang terkait dengan malware. Jika ternyata malware masih bertahan walaupun aplikasi "induknya" dihapus, maka yang selanjutnya boleh dilakukan adalah melakukan "factory reset" yang akan membersihkan memori perangkat.

Untuk meningkatkan keamanan, sejumlah aplikasi keamanan gratis tersedia di Google Play Store. Untuk pengguna offices, departemen IT boleh membantu mengatasi permasalahan malware ini sebelum membahayakan data perusahaan(syarikat).

Langkah pencegahan umum yang boleh dilakukan adalah benar-benar memperhatikan jenis permission yang diminta oleh tiap aplikasi Android. Banyak aplikasi yang meminta izin untuk melakukan hal-hal berbahaya, walaupun sebenarnya tidak diperlukan. Untuk itu, bacalah pemintaan permissions ini dengan teliti sebelum meng-klik tombol "accept".k

 

0 komentar: