Everyone is Connected

20130916

Samsung Ingin Galaxy S5 seperti iPhone 5S

Youfacom.com - Ketika mulai memasuki pasaran pada 20 September mendatang, iPhone 5S dari Apple bakal menjadi smartphone pertama dan satu-satunya yang dibekalkan dengan prosesor 64-bit dalam bentuk chip Apple A7.

Manfaat prosesor 64-bit pada gadget mobile saat ini masih diperdebatkan, tetapi langkah Apple itu tak ayal memicu pesaing terbesarnya, Samsung, untuk menempuh jalur serupa.

Dilaporkan oleh AllThingsD, Kepala Divisi Perangkat Bergerak Samsung JK Shin menyatakan bahwa pihaknya sedang mengembangkan prosesor 64-bit. "Mungkin belum akan keluar dalam waktu dekat ini, tapi smartphone berikutnya (Galaxy S5) dari kami bakal menyokong teknologi pemrosesan 64-bit," ujar Shin.

Sekarang ini, smartphone andalan Samsung, Galaxy S4, dimotori oleh prosesor Exynos 5 Octa yang menggunakan arsitektur 32-bit.

Meskipun sebenarnya chip tersebut masih sangat bertenaga, Samsung hendak memanfaatkan arsitektur 64-bit di masa depan untuk menangani aplikasi-aplikasi yang rakus sumber data.

Belum perlu?

Dalam konteks peluang pemanfaatannya di masa depan, proseor gadget 64-bit terdengar masuk akal. Namun, bagaimana relevansinya dengan kebutuhan komputerisasi di masa kini?

Analis Moor Insights and Strategy Patrick Moorhead menilai bahwa prosesor 64-bit pada mobile gadget sekarang ini belum boleh memberikan keuntungan selain memungkinkan produsen perangkat yang bersangkutan menggembar-gemborkan jargon "64-bit".

"Pemrosesan 64-bit belum boleh menambahkan apa-apa pada pengalaman pengguna saat ini karena untuk merasakannya diperlukan memori lebih dari 4 GB," urai Moorhead. Salah satu kelebihan prosesor 64-bit dibanding 32-bit adalah mampu membaca dan memanfaatkan memori (RAM) berkapasiti di atas 4 GB.

"Kebanyakan ponsel saat ini hanya memiliki memori 1 GB hingga 2 GB. Butuh waktu bertahun-tahun lagi sebelum angka 4 GB menjadi standar baru," lanjut Moorhead.

Persoalan manfaat 64-bit pun tak sesederhana menambahkan jumlah RAM karena hal itu akan turut meningkatkan penggunaan tenaga yang berdampak negatif terhadap daya tahan baterai.

Sokongan software

Meski demikian, tak boleh dipungkiri bahwa Apple telah melangkah lebih maju dibandingkan para kompetitornya dalam hal ini. Apple bukan hanya membuat prosesor 64-bit, melainkan juga merancang sistem operasi iOS 7 agar mampu memanfaatkan prosesor 64-bit.

Perusahaan(syarikat)berlambang buah Apple ini juga menyiapkan peralatan pengembangan aplikasi agar para pengembang pihak ketiga turut boleh memanfaatkan arsitektur baru itu.

Prosesor dengan arsitektur 64-bit memang membutuhkan sokongan software agar boleh berfungsi optimal, meskipun biasanya juga mampu menjalankan perangkat lunak 32-bit.

Akan halnya Android, sejauh ini OS besutan Google tersebut belum bertransisi ke 64-bit. Sebelum itu terjadi, agaknya ponsel 64-bit yang dijanjikan Samsung belum boleh dimanfaatkan sepenuhnya.k

 

 

0 komentar: