Postingan
Youfacom.com - Untuk meningkatkan penjualan, Samsung memikirkan berbagai strategi. Salah satunya, seperti yang dijangka para analis, dengan membuat harga flagship terbarunya lebih murah dibandingkan pendahulunya.
"Samsung akan menjual Galaxy S7 sekitar 10% di bawah harga Galaxy S6," demikian prediksi analis Pan Jiutang seperti dilansir Cnet, Selasa (10/11/2015).
Langkah ini sebenarnya sudah terbaca. July lalu, perusahaan asal Korea Selatan ini berjanji akan menyesuaikan harga Galaxy S6 dan S6 Edge untuk mendorong penjualan.
Sejauh ini, banyak analis sepakat bahwa strategi harga murah untuk flagship dibutuhkan Samsung demi mendorong peningkatan penjualan di arena smartphone. Samsung sudah berbulan-bulan mencoba mensiasati kondisi penjualan yang melemah dan penurunan pangsa pasar, bersaing dengan Apple di segmen high end dan vendor China seperti Xiaomi dan Huawei untuk pasar menengah.
Berandai-andai jika jangkaan Pan benar, penurunan harga akan membuat Smartphone terbaru Samsung lebih murah dari ponsel besutan Apple dan vendor perangkat Android lainnya.
Harga yang lebih rendah memungkinkan Samsung merangkul pasar seperti di India, China, termasuk Indonesia, di mana pasarnya sangat besar namun ponsel seperti iPhone 6S hanya boleh menjangkau sebagian kalangan.
Di kuartal ketiga tahun ini, Samsung mengklaim terjadi peningkatan penjualan cukup signifikan dalam penjualan. Pengapalan naik untuk seri Galaxy Note 5, Galaxy S6 Edge+, Galaxy A dan Galaxy J.
Namun strategi penyesuaian harga Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge serta angka pengapalan lebih tinggi untuk smartphone seri menengah dan low-end, menyebabkan keseluruhan pendapatan hanya meningkat sedikit dan keuntungan menurun.
Dengan demikian, menurunkan harga ponsel flagship adalah langkah yang riskan. Strategi ini boleh meningkatkan penjualan, namun secara bersamaan menyebabkan penurunan margin keuntungan Samsung.d
"Samsung akan menjual Galaxy S7 sekitar 10% di bawah harga Galaxy S6," demikian prediksi analis Pan Jiutang seperti dilansir Cnet, Selasa (10/11/2015).
Langkah ini sebenarnya sudah terbaca. July lalu, perusahaan asal Korea Selatan ini berjanji akan menyesuaikan harga Galaxy S6 dan S6 Edge untuk mendorong penjualan.
Sejauh ini, banyak analis sepakat bahwa strategi harga murah untuk flagship dibutuhkan Samsung demi mendorong peningkatan penjualan di arena smartphone. Samsung sudah berbulan-bulan mencoba mensiasati kondisi penjualan yang melemah dan penurunan pangsa pasar, bersaing dengan Apple di segmen high end dan vendor China seperti Xiaomi dan Huawei untuk pasar menengah.
Berandai-andai jika jangkaan Pan benar, penurunan harga akan membuat Smartphone terbaru Samsung lebih murah dari ponsel besutan Apple dan vendor perangkat Android lainnya.
Harga yang lebih rendah memungkinkan Samsung merangkul pasar seperti di India, China, termasuk Indonesia, di mana pasarnya sangat besar namun ponsel seperti iPhone 6S hanya boleh menjangkau sebagian kalangan.
Di kuartal ketiga tahun ini, Samsung mengklaim terjadi peningkatan penjualan cukup signifikan dalam penjualan. Pengapalan naik untuk seri Galaxy Note 5, Galaxy S6 Edge+, Galaxy A dan Galaxy J.
Namun strategi penyesuaian harga Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge serta angka pengapalan lebih tinggi untuk smartphone seri menengah dan low-end, menyebabkan keseluruhan pendapatan hanya meningkat sedikit dan keuntungan menurun.
Dengan demikian, menurunkan harga ponsel flagship adalah langkah yang riskan. Strategi ini boleh meningkatkan penjualan, namun secara bersamaan menyebabkan penurunan margin keuntungan Samsung.d
0 komentar:
Posting Komentar