Everyone is Connected

20131104

Blackberry Messenger vs WhatsApp

Youfacom.com - BlackBerry Messenger (BBM) dan WhatsApp memang sama-sama layanan instant messaging, tapi dengan sasaran yang berbeda dulunya. Setelah BBM tak lagi eksklusif, WhatsApp pun harus berhati-hati jika tak mau dilibas.

Walaupun masih terbatas pada platform iOS dan Android, WhatsApp harus waspada dengan nama BlackBerry dan ikonnya sebagai layanan instant messaging khusus pengguna bisnes.

Lebih dari itu, kini secara nyata antara WhatsApp dan BlackBerry Messenger terlibat persaingan sengit untuk merebut pengguna smartphone agar setia menggunakan layanan besutannya.

Sebelum terlibat jauh dengan perseteruan keduanya, ini beberapa fakta antara WhatsApp dengan BlackBerry Messenger, dari berbagai sumber.

1. Jumlah pengguna

Saat dilepas ke Google PlayStore dan Apple App Store, BlackBerry Messenger langsung menduduki daftar download nomor satu di sejumlah store aplikasi di berbagai negara.

Torehan manis pun langsung dibuat oleh BBM yang sempat pending hingga sebulan lamanya. Aplikasi ini menuai 10 juta download di hari pertama aplikasi ini hadir di store aplikasi.

Sambutan yang hangat didapatkan oleh BBM, nyatanya belum mampu membuat WhatsApp dikejar dari sisi jumlah pengguna. Karena menurut data terakhir, WhatsApp sudah mempunyai anggota mencapai 350 juta dan mungkin lebih saat ini.

Lalu bagaimana dengan BBM di iPhone dan Android?

Dikatakan Head BlackBerry Messenger Andrew Bocking, setelah seminggu BBM hadir di Android dan iOS jumlah pengguna aktifnya dari dua platform tersebut mencapai 20 juta.

Ini artinya pengguna aktif bulanan di BlackBerry, Android, dan iPhone, kini telah mencapai 80 juta pengguna. Masih banyak waktu dibutuhkan BBM untuk menggejar WhatsApp tersebut.

2. History

Bicara fakta, maka bicara mengenai sejarah dari mana asal muasal layanan ini dibuat. BlackBerry Messenger memang hadir terlebih dahulu bila dibandingkan dengan WhatsApp.

WhatsApp dibesut oleh mantan punggawa Yahoo Brian Acton dan Jan Koum yang berbasis di California, Amerika Serikat.

Aplikasi ini secara umum berbayar, dimana pada awalnya pelanggan disuruh membeli lisensi dalam jangka waktu tertentu.

Salah satu alasan kenapa WhatsApp sukses, karena saat itu BlackBerry Messenger (BBM) memiliki keterbatasan karena hadir di platform BlackBerry saja, WhatsApp mencoba mencuri perhatian pengguna lintas smartphone.

3. Fitur

Baik BlackBerry Messenger dan WhatsApp awalnya sama-sama hadir untuk pengguna dari kalangan pembisnes. Walau kini segmen pengguna layanan ini semakin luas.

Nah, soal fitur bila dibandingkan dengan layanan instant messaging lainnya, kedua aplikasi ini tergolong sederhana. Secara keseluruhan, antara BBM dengan WhatsApp memiki fitur saling bertukar pesan, gambar, suara dan membuat grup chatting.

Nah, bila BBM berbasis PIN BlackBerry, maka WhatsApp ini berdasarkan nomor telepon yang didaftarkan. Karena berbasis nomor ponsel inilah, tak sedikit yang mengeluhkan pengguna nomor tak dikenal yang tiba-tiba boleh mengirimkan pesan.

4. WhatsApp dan BBM di Indonesia

Indonesia boleh dikatakan sebagai negara yang suka chatting melalui instant messaging. Setidaknya hal itu tercermin dari hasil survei Nielsen terhadap perilaku pelanggan di Indonesia.

Survei yang dikeluarkan August lalu melihat Aktiviti yang paling banyak dilakukan oleh pengguna smartphone selama 189 menit tersebut adalah chatting sebanyak 94%, kemudian menyusul browsing (71%) dan social networking (64%). Mengakses email menjadi kegiatan yang paling minim, cuma 17%.

Untuk waktu yang paling sering digunakan untuk melakukan beragam aktiviti di smartphone adalah sekitar jam 10 pagi hingga jam 2 siang. Browsing dan chatting adalah aktiviti yang memimpin di jam-jam tersebut.

Sedangkan aplikasi instant messaging yang diminati rakyat Indonesia dikuasai oleh Whatsapp sebanyak 58%, BlackBerry Messenger (41%). dan LINE 35%

Hal yang lumrah, karena memang BlackBerry masih tergolong tinggi di pasar smartphone di bandingkan dengan negara lain.

5. Ramalan BBM di Masa Depan

Awalnya BBM lintas platform dinilai bakal layu sebelum berkembang. Karena gagal di awal pelancaran perdananya. Tapi, saat dirilis ulang sambutannya sangat hangat.

Selain jumlah yang meningkat selama kurun waktu yang sesaat, BlackBerry juga tak lupa menyebut kembali bahwa BBM menjadi aplikasi yang digandrungi setidaknya di 35 negara di Google Play Store dan 107 negara di App Store.

Dengan jumlah 80 juta anggota, memang hal sulit untuk mengejar 350 juta pengguna. Tapi rasanya itu bukan hal yang mustahil mengingat BlackBerry dikenal sebagai aplikasi messaging untuk kalangan pembisnes.

Tanpa embel-embel penjualan sticker atau ikutan bergaya "unyu", rasanya bukan sesuatu yang sulit bila BBM boleh merangkul lebih banyak pengguna di masa depan.d

 

0 komentar: